Analisis film The Wind Rises
ANALISIS FILM
ANIME THE WIND RISES DENGAN TEORI ROLAND BARTHES
ABSTRAK
Film
anime The Wind Rises di rilis pada tahun 2013, pada film ini menggambarkan
situasi jepang pada saat itu sedang mengalami kesulitan, karena pada saat itu masyarakat
jepang sedang menderita akibat gempa bumi besar yang melanda wilayah Kanto, dan
juga jepang pada saat itu sedang dalam periode persiapan menuju perang dunia ke
II, film ini juga tidak bermaksud untuk mengadu domba satu dengan yang lain nya
namun film ini ingin menceritakan bahwa masih banyak pemuda jepang yang ingin
terus berjuang dalam mengejar mimpinya walaupun negara nya sedang dalam kondisi
yang sulit.
PENDAHULUAN
Film the
wind rises menceritakan tentang bagaimana seorang pemuda berusaha untuk bisa
bangkit Kembali dalam keterpurukannya di saat jepang sedang di landa gempa bumi,
tentu pada saat itu sulit sekali untuk bisa berjuang dengan orang-orang, Jiro berjuang
dengan sangat giat sampai ia menjadi seorang insinyur pesawat, walaupun
cita-cita yang ia ingini sebelumnya adalah menjadi orang yang mengendarai dan
membawa pesawat terbang, namun menjadi insinyur adalah jalan yang tepat yang ia
ambil.
Apa itu Film?
Film
merupakan salah satu jenis hiburan yang diminati oleh banyak orang-orang untuk
menghibur dirinya dari rutinitas yang melelahkan, film juga merupakan sebuah
karya yang direkam dalam bentuk suara dan gambar yang bergerak, tentu film nantinya
akan disajikan dalam bentuk berupa audio visual dengan menekankan cerita,
narasi, dan ekspresi visual, tentu juga film mempunyai banyak genre, karena banyaknya
orang yang memang ingin menonton film, tentu masing masing orang mempunyai
genre pada film nya sendiri yang ingin ia tonton, seperti drama, komedi,
horror, dan lain-lain, berikut adalah beberapa contoh dari genre film, yaitu
seperti:
1. Komedi
Genre komedi ini adalah genre yang bertemakan karya yang lucu, pada
umumnya genre ini memang bertujuan untuk menghibur para audiens yang menonton, memberikan
tawa, memeberikan energi yang gembira, dan lawakan-lawakan. Genre komedi ini
juga sangat diminati oleh banyak orang terutama di sela-sela kesibukan,
orang-orang ingin menonton film ber-genre komedi agar bisa melepas beban
pikiran yang ia tampung, sehingga film ber-genre komedi ini pasti di penuhi
dengan canda dan tawa para audiens.
2. Drama
Genre drama ini adalah genre yang cukup banyak diminati oleh kaum Perempuan,
karena genre drama ini menceritakan atau menggambarkan sebuah realita kehidupan
dan juga tingkah laku manusia yang di perankan pada film tersebut, karena genre
ini juga menceritakan atau membawa kesan emosi dan ketegangan ke dalam film agar para penonton bisa
merasakan konflik pada drama tersebut.
3. Romance
Genre
romance/romansa/romantis ini adalah genre yang banyak diminati dan disukai oleh
kaum muda dan remaja terlebih di Indonesia ini, karena genre pada film ini memiliki
bumbu-bumbu cinta dalam perjalanan filmnya, sehingga membawa kesan ke gairahan,
emosi, seta kasih dan sayang.
Apa itu Anime?
Anime
adalah animasi khas dari jepang yang memiliki artstyle gambar dan warna yang melekat
sekali pada film animasi jepang, kata anime ini sendiri berasal dari Bahasa
jepang atau yang biasa di kenal dengan
sebutan nama animasi dalama Bahasa inggris, tetapi kata anime ini sendiri
merujuk pada jenis animasi yang di produksi oleh studio-studio di jepang atau
yang memiliki gaya gambar mirip dengan produksi pada animasi jepang.
Ciri khas pada anime?
Ciri
khas yang dimiliki oleh animasi jepang, yaitu mempunyai gaya seni yang khas,
karena anime sering kali membuat bentuk-bentuk pada bagian tubuh yang terlalu
menonjol atau tidak wajar, seperti mata yang besar leher yang Panjang, tidak memiliki leher, kaki
yang kecil, berbadan besar, sehingga ini menjadi ciri khas pada animasi jepang.
Adaptasi
dari manga, tentu anime Sebagian besar mengadaptasi cerita-cerita nya dari
manga yaitu komik, namun anime dengan manga biasanya ada sedikit perbedaan pada
proses pembuatan anime nya, yaitu seperti beberapa bagian panel yang hilang
setelah proses final, kesalahan dari pihak studio, kesalahan pada penempatan
karakter, dan lain-lain.
Budaya
jepang, tentu anime di produksi dari jepang, namun akan kurang rasanya jika
tidak menambahkan peran budaya jepang, anime sering kali mencerminkan budaya
jepang, seperti lingkungan, tradisi, nilai sosial, norma sosial, kegiatan ini
bisa di lihat di kehidupan nyata di jepang dan juga di anime, anime sendiri juga
sering memasuki ikon-ikon bangunan di jepang, ikon-ikon tempat wisata, mungkin
saja itu juga menjadi salah satu cara jepang untuk bisa mempromosikan negara
nya lewat animasi jepang yang ia produksi sendiri.
Apa itu Anime The Wind Rises?
Anime
The Wind Rises atau bisa di sebut dengan anime Kaze Tachinu adalah film animasi
yang di sutradarai oleh Hayao Miyazaki film ini ber-genre drama, laga, Sejarah,
anime ini menceritakan latar waktu pada tahun 1920-an yang dimana pada saat itu
jepang sedang di landa gempa bumi di daerah kanto dan mengalami masa-masa kesulitan
karena juga sedang dalam periode perang dunia ke II
Anime The
Wind Rises ini juga karena membawa genre drama pada film-nya, membawa para
penontonnya ikut dalam perjalanan kehidupan pada kisah jiro, karena di film ini
juga memperlihatkan tantangan yang di hadapi oleh Jiro dalam membuat pesawat,
serta kesulitan-kesulitan yang ia hadapi sebagai insinyur dalam membuat pesawat
terbang yang ia ingini.
Selama Jiro
berkarir sebagai seorang insinyur pesawat ia di temani oleh seorang Wanita cantik
yang ia temui di kereta pada saat gempa bumi di daerah kanto, yaitu Naoko
Satomi, Naoko pertama kali bertemu dengan Jiro pada saat ia sedang naik kereta
dan mengalami gempa bumi di daerah kanto, Jiro membantu Naoko karena bibi nya Naoko
mengalami cidera di bagian kaki sehingga jiro membantu bibinya sampai
kerumahnya.
Namun kehidupan
Naoko tidak berjalan sesuai dengan apa yang ia fikirkan, Naoko mengalami
penyakit TBC yang pada saat itu belum bisa di sembuhkan dan juga jepang sedang
dalam masa periode perang dunia ke II, serta Jiro yang bingung harus membawa
Naoko ke rumah sakit mana, namun Jiro tetap mencintai Naoko walapun keadaan Naoko
mengalami sakit yang tidak mungkin bisa sembuh.
Siapa itu Roland Barthes?
Roland
Barthes adalah seorang filsuf, kritikis sastra ia lahir pada tanggal 12
november 1915 dan wafat pada tanggal 25 maret 1980, Roland Barthes menerapkan
teori semiotika ala Ferdinand de Saussure dalam kajian sosial, salah satu karya
dari Roland Barthes yang terkenal adalah Mythologies tahun 1957, Roland Barthes
juga juga di kenal dengan konsep death of the author atau kematian pengarang,
karya yang di miliki oleh Roland Barthes memiliki banyak pengaruh yang luas dari
dalam berbagai bidang baik itu sastra, budaya dan studi budaya.
Teori Roland Barthes?
Teori
yang di pakai oleh Roland Barthes mengutamakan tiga pillar pemikiran yang menjadi
inti dari analisisnya, yaitu Denotatif, Konotatif, dan Mitos.
Denotasi adalah sebuah makna yang
terlihat jelas secara kasat mata, artinya denotatif merupakan makna yang
sesungguhnya atau suatu tatanan pertama yang dimana makna tersebut bersifat
tertutup, daan makna denotasi menghasilkan makna yang bersifat jelas.
Sedangkan makna Konotasi merupakan
sebuah makna yang terkandung di dalam sebuah tanda tertentu,atau suatu tanda
yang penandanya memiliki keterbukaan makna atau bisa dikatakan tidak jelas atau
tidak langsung.
Mitos adalah sebuah tanda atau
makna yang berkembang di dalam masyarakat karena adanya pengaruh dari adat
istiadat dan sosial budaya masyarakat itu sendiri akan sesuatu, Mitos menurut Roland
Barthes merupakan sebuah sistem komunikasi yang menjadi sebuah pesan.
Menerapakan teori Roland barthes
pada film The Wind Rises
Denotasi, Jiro seorang anak laki-laki
dengan rambut pendek dan kacamata hitam
Konotasi, Jiro mempunyai
penglihatan kurang bagus atau rabun jauh
Mitos, Jiro selalu bermimpi untuk
membuat pesawat terbang impiannya dengan bantuan Caproni yang selalu datang di
mimpinya selama ia tidur.
Daftar Pustaka
Mudjiono, Yoyon.
"Kajian Semiotika dalam film." Jurnal Ilmu Komunikasi 1.1 (2011): 125-138.
Akimoto, Daisuke.
"Miyazaki’s new animated film and its antiwar pacifism: The Wind Rises
(Kaze Tachinu)." Ritsumeikan Journal of Asia Pacific Studies 32 (2013): 165-167.
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Roland_Barthes
Komentar
Posting Komentar