ANALISIS KARAKTER PADA FILM GHIBLI THE WIND RISES DENGAN MENGGUNAKAN TEORI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES
Nama : Gerry Benyamin Mataheru
NPM : 202246500140
Kelas : R4B
ABSTRAK
Pada sebuah film tentu akan mempunyai karakter, dan jelas itu akan menarik bagi para audiens yang menonton film tersebut, pada film "THE WIND RISES" ini banyak sekali karakter-karakter yang akan di analisis, seperti Jiro, Kayo, Naoko, Giovani dan lain-lain. Jiro seorang anak muda yang mempunyai ambisi untuk bisa menjadi insinyur pesawat.
PENDAHULUAN
Tentu di dunia ini manusia membutuhkan hiburan baik itu permainan, musik, film dan lain-lain, tentunya pada saat ini film sangat di minati oleh beberapa orang, terlebih untuk beberapa film animasi jepang dari Studio Ghibli, yang berjudul "THE WIND RISES", kata "anime" sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti "animasi" yang berarti ini merujuk pada semua animasi yang di produksi oleh studio di jepang, anime sendiri sudah menjadi salah satu film animasi yang sangat di minati di beberapa bagian negara, karena animasi jepang sendiri mempunyai karakterisitik style yang sangat unik dari animasi negara lain, beberapa Studio besar terkenal di Jepang saat ini, seperti MAPPA, Toei animation, A-1 Pictures, Ghibli, ini adalah beberapa studio yang membawa anime menjadi animasi yang banyak disukai oleh orang-orang di beberapa bagian negara.
ANALISIS KARAKTER PADA FILM THE WIND RISES
Jiro Horikoshi
Namun impian Jiro tidak putus sampai di situ saja, kemudian Giovani Caproni yang selalu mencul di dalam mimpinya jiro, dan berusah meyakini jiro agar ia bisa mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang insinyur pesawat, ia mulai mempelajari bagaimana ia bisa membuat desain pesawat lewat caproni yang sering muncul di dalam mimpinya.
Denotasi : Jiro mengalami penglihatan yang kurang bagus
Konotasi : rabun jauh
Mitos : caproni yang selalu datang ke dalam mimpi dan selalu bercerita bersama Jiro
Naoko Satomi
Gempa bumi membuat kepanikan kepada warga di daerah tersebut sehingga naoko dan pembantunya menglami kesulitan karena kaki pembantunya menglami patah pada bagian kaki, dengan kesadarannya jiro pun membantu menolong pembantunya untuk bisa sampai ke rumah naoko.
Bertahun-tahun kemudian Naoko bertemu dengan Jiro yang saat itu ia sedang berlibur di resort musim panas, lalu Naoko kemudian bertemu kembali dengan Jiro yang sedang menjaga payung Naoko agar tidak terbawa oleh angin, lalu pada saat Naoko sedang melukis di sebuah bukit di saat itulah Naoko terkesan dengan Jiro.
Denotasi : ingin sembuh dari TBC yang mematikan
Konotasi : TBC yang tidak bisa di sembuhkan
Mitos : perempuan biasanya memiliki fisik yang lemah
Kayo Horikoshi
Kayo mulai mengejar karirnya dibidang kedokteran untuk bisa menjadi dokter, ia setidaknya muncul dua kali di dalam film pada saat ia berkunjung untuk menyelesaikan sekolah kedokterannya.
Denotasi : Kayo pelupa
Konotasi : sering kali lupa
Mitos : anak gadis biasanya mempunyai fisik yang lemah, terlebih ia menjadi dokter pada saat kondisi sedang berperang dan medan yang susah sekali untuk di lalui
Caproni
lalu ia muncul kembali ke dalam mimpi Jiro pada saat ia sedang berada di Jerman, lalu ia bertanya kepada Caproni bagaimana jika pesaawat yang ia desain sendiri menjadi pesawat yang di gunakan untuk berperang, lalu Caproni menjawab bahwa dia akan tetap memilih mencampai mimpinya.
Denotasi : Caproni seorang insinyur pesawat asal italia
Konotasi : bahkan ia belum pernah menerbangi satu pesawat pun
Mitos : Caproni yang selalu datang ke dalam mimpi dan berkomunikasi layaknya sedang berada di dunia nyata tanpa menggangu aktifitas di dunia nyata Jiro
KESIMPULAN
Pada film THE WIND RISES ini yang di produksi langsung oleh Ghibli Studio, memiliki kesan, warna, gambar, artstyle yang sangat melekat dan tertanam kepada para audiens yang menonton, sehingga audiens yang menonton merasakan suasana yang membawa dirinya ikut masuk ke dalam film tersebut baik itu secara emosial dan juga moral, secara emosional kita ikut merasakan kebahagian yang dirasakan saat Jiro berhasil membuat dan menerbangkan pesawat yang ia rancang dan ia desain sendiri walaupun pesawat itu di pakai untuk menjadi alat perang, dan perasaan sedih pada saat Jiro gagal berkali-kali dalam membangun pesawat imipiannya, dan juga perasaan sedih saat mengetahui istrinya yaitu Naoko mengalami sakit dan mempunyai sakit TBC yang mengerikan, sehingga Jiro merasa putus asa dan bingung bagaimana ia harus membantu Naoko untuk bisa memberinya semangat agar bisa menyembuhkan penyakitnya, namun kehendak berkata lain bahwasanya Naoko tidak sembuh dari penyakit yang di deritanya itu.
Tetapi Jiro mengajarkan kita di dalam film ini bahwa tidak ada usaha yang akan mengkhianati hasil ia selalu tetap setia pada impian dan dedikasinya untuk merancang dan membuat pesawat pesawat untuk di jadikannya sebuah karya miliknya, walaupun ia mengalami kesedihan dan harus mengorbankan hasil karya yang ia buat untuk di jadikan alat dalam peperangan, walaupun ia larut dalam kesedihan yang ia buat sendiri namun selalu ada Naoko yang bisa membuat Jiro selalu tersenyum dan mempercayakan keputusan yang Jiro buat, meskipun akhir yang harus Jiro lewati adalah harus berpisah dengan Naoko, karena kesehatan yang Naoko punya sudah tidak seperti pada saat ia bertemu pertama kali, sehingga ia menghabiskan waktu di saat-saat ia berdua sedang sangat berbahagia bersama, jadi sekali lagi film ini memberikan suasana yang penuh emosianal karena di dalam film ini terdapat kesedihan, kebahagian, kesederhaan, kedamaian, konflik, cinta, rasa sayang, sehingga film yang penuh emosional ini memberikan keindahan dan kehangatan yang menyetuh hati.
Komentar
Posting Komentar